PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A.
JUDUL PENELITIAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BINATANG DENGAN BAHASA TULIS MENGGUNAKAN
MEDIA GAMBAR BINATANG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BENTENG KECAMATAN BIREM
BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL
B.
MATA PELAJARAN DAN BIDANG KAJIAN
Mata pelajaran : Bahasa
Indonesia
Bidang kajian : pembelajaran
inovatif
C.
PENDAHULUAN
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan
intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan
dalam mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik
dan benar, maka diperlukan pendidikan dan pembelajaran bahasa Indonesia.
Pendidikan dan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting
yang perlu diajarkan kepada siswa di sekolah. Oleh karena itu pemerintah
membuat kurikulum bahasa Indonesia yang wajib untuk diajarkan kepada siswa pada
setiap jenjang pendidikan, yakni dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan
Perguruan Tinggi (PT).
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan suatu
tantangan tersendiri bagi seorang guru, mengingat bahasa ini bagi sebagian
sekolah merupakan bahasa pengantar yang dipakai untuk menyampaikan materi
pelajaran yang lain. Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi membantu peserta
didik untuk mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat
dengan menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan
analitis dan imajinatif (Depdiknas, 2006).
Sesuai dengan kenyataan yang terjadi pada saat ini,
mata pelajaran bahasa Indonesia sering diremehkan oleh sebagian besar siswa,
bahkan dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan, khususnya dalam aspek
menulis. Menurut Johana Pantow dkk (2002) yang tersedia dalam
http://digilib.itb.ac.id pada tanggal 26
Januari 2008, menyatakan bahwa dalam dunia pendidikan, menulis merupakan suatu
tuntutan keterampilan yang harus dikuasai oleh manusia sebagai bahasa tulis.
Oleh karena itu, sejak dini pengajaran bahasa selalu harus didasarkan pada
keterampilan bahasa dimana salah satunya adalah
writing.
Kesulitan siswa dalam menulis biasanya terlihat ketika
siswa diminta untuk menulis sebuah karangan sederhana, mendeskripsikan suatu
benda ataupun ketika menulis puisi, mereka sering mengeluh dan terlihat bingung
dengan apa yang ingin mereka tulis. Kebosanan, kejenuhan, serta kebingungan
siswa dalam hal menulis yang mengakibatkan menurunnya prestasi belajar siswa
dalam pembelajaran menulis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
1.
Kurangnya minat siswa terhadap kegiatan menulis.
2.
Kurangnya motivasi siswa, baik dari dalam diri mereka
maupun dari lingkungan belajar.
3.
Pengembangan strategi pembelajaran yang kurang
membangkitkan daya imajinasi siswa dan kreativitas siswa dalam berbahasa maupun
bersastra.
4.
Media yang digunakan dalam pembelajaran yang kurang
sesuai sehingga siswa kurang bersemangat dalam belajar.
Menurunnya prestasi belajar siswa dapat dibuktikan
dengan hasil tes pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek menulis pada
tanggal 15 Januari 2008, dengan tujuan pembelajaran mendeskripsikan binatang dengan
bahasa tulis menggunakan media gambar yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD
Negeri Benteng Kecamatan Birem Bayeun. Dari tes tersebut diperoleh hasil
tulisan siswa belum sempurna, karena penggunaan katanya belum tepat dan
kalimatnya cenderung diulang-ulang sehingga tidak mudah untuk dipahami.
Perolehan nilai rata-rata kelas yang seharusnya mencapai angka di atas 70, pada
kenyatannya hanya mencapai angka 65, sehingga hanya 27% siswa yang memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) bahasa Indonesia dalam aspek menulis untuk kelas IV semester
II SD Negeri Bentang Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur. Dengan
permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka guru harus mengambil
tindakan, yakni dengan mencari dan menggunakan suatu pendekatan atau model pembelajaran
yang efektif, inovatif, dan berpotensi memperbaiki pembelajaran menulis,
sehingga meningkatkan minat, motivasi, dan sikap siswa terhadap pembelajaran
menulis yang berakibat pada meningkatnya prestasi belajar siswa. Dengan
demikian guru dapat merancang suatu bentuk pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan melalui pendekatan kontekstual dengan media gambar
sebagai media alternatif dalam pemecahan masalah tersebut..
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and
Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Dikdasmen Diknas, 2002:1). Media
gambar dimaksudkan untuk memudahkan siswa dalam mendeskripsikan seekor binatang
dengan bahasa tulis. Media gambar digunakan dalam penelitian ini karena pola
berpikir siswa kelas IV yang masih memerlukan media pembelajaran yang konkrit. Dengan
kedua hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas IV SD
Negeri Benteng Kecamatan Birem Bayeun dalam mendeskripsikan bintang dengan
bahasa tulis.
D.
RUMUSAN MASALAH DAN RENCANA PEMECAHAN MASALAH
1.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka
rumusan masalah pokok dalam penelitian ini adalah :
a.
Apakah melalui pendekatan kontekstual dengan menggunakan
media gambar binatang dapat meningkatkan keterampilan kelas IV SD Negeri
Benteng Kecamatan Birem Bayeun dalam mendeskripsikan binatang yang ada di
sekitar dengan bahasa tulis?
b.
Apakah melalui pendekatan kontekstual dengan media
gambar dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas IV SD Negeri Benteng Kecamatan
Birem Bayeun dalam pembelajaran?
c.
Bagaimana keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan kontekstual?
2.
Rencana Pemecahan Masalah
Masalah rendahnya prestasi belajar siswa kelas IV SD
Negeri Benteng Kecamatan Birem Bayeun dalam mendeskripsikan binatang di sekitar
dengan bahasa tulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ditindaklanjuti oleh
guru dengan mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam hal ini, siswa
diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran dalam mendeskripsikan binatang
dengan bahasa tulis menggunakan media gambar binatang. Penelitian tindakan
kelas (PTK) tersebut dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari
perencaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Dalam
penelitian tindakan kelas (PTK) tersebut, dilakukan dengan suatu pembelajaran
yang inovatif dan diyakini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD
Negeri Benteng Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur. Pembelajaran
inovatif dalam penelitian ini menggunkan pendekatan kontekstual (Contextual
Teaching and Learning), dengan media berupa gambar binatang sebagai media
dalam pembelajaran individu (siklus I), puzzle (potongan gambar) seekor
binatang sebagai media dalam pembelajaran berbasis kelompok (siklus II), puzzle
(potongan gambar) beberapa binatang dalam satu lingkugan tempat hidupnya
sebagai media untuk pembelajaran berbasis kelompok (siklus III). Ketiga media
yang digunakan dalam PTK tersebut untuk merangsang keaktifan siswa dalam
bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan gambar, serta untuk
meningkatkan kreatifitas siswa dalam menyusun puzzle. Selain itu juga
sebagai alat bantu dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam medeskripsikan
binatang dalam bentuk tulisan. Dengan penelitian tindakan tersebut, diharapkan
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan nilai rata-rata kelas dalam
pencapaian tujuan tersebut di atas 70 dan dalam pembelajaran menulis setiap
siswa diharapkan dapat memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) bahasa Indonesia aspek menulis kelas IV semester II yang telah dibuat dan
ditentukan oleh SD Negeri Benteng Kecamatan Birem Bayeun, yakni 70.
E.
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk :
a.
Mengungkap suatu pendekatan atau model serta media
pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas IV SD Negeri
Benteng Kecamatan Birem Bayeun dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa
tulis.
b.
Mengungkap suatu pendekatan atau model pembelajaran serta
media yang dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas IV SD Negeri Benteng
Kecamatan Birem Bayeun dalam pembelajaran.
c.
Mengetahui peningkatan keterampilan guru dalam
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching
and Learning).
F.
MANFAAT PENELITIAN
1.
Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat
meningkatkan dan memperbaiki mutu pembelajaran menulis dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV semester II dengan menggunakan media
gambar binatang melalui pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and
Learning).
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi Siswa
Penelitan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi siswa dalam
pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia,
khususnya dalam aspek menulis. Dengan demikian, siswa dapat menyukai kegiatan
menulis dan dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam menuangkan berbagai
ide, gagasan, serta pengalamannya dalam sebuah tulisan imajinatif yang dapat
dinikmati oleh orang lain.
b.
Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, yakni dapat memberikan
pengalaman dan wawasan bagi guru bahwa dalam membelajarkan bahasa Indonesia
pada aspek menulis, khususnya bagi siswa kelas rendah yang membutuhkan suatu pendekatan
dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan rasa senang pada
siswa pada saat pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat termotivasi dalam
belajar dan akan berakibat pada pencapaian prestasi belajar yang maksimal dan
sesuai dengan harapan.
c.
Bagi Sekolah
Penelitian tindakan ini dilakukan sebagai tolok ukur dalam peningkatan
dan perbaikan mutu pembelajaran menulis di sekolah.
G.
KAJIAN PUSTAKA
1.
Kajian Teori
a.
Teori Belajar
Belajar secara umum adalah terjadinya perubahan pada
diri orang belajar karena pengalaman (Prof. Dr. Max Darsono, dkk, 2000:4).
Sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik
(Prof. Dr. Max Darsono, dkk, 2000:24).
Pembelajaran menurut Gestalt adalah usaha guru untuk
memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa, sehingga siswa lebih mudah
mengorganisirnya (mengaturnya) menjadi suatu gestalt (pola bermakna).
Nina Wiyana (2007) dalam
http://www.duniaguru.com, menyampaikan
tentang teori Gestalt yang mengungkapkan bahwa belajar adalah perubahan
perilaku individu yang terjadi melalui pengalaman.
b.
Pembelajaran bahasa Indonesia
Menurut M. Ngalim Purwanto (1997:4) dalam metodologi
pengajaran bahasa Indonesia, menyebutkan bahwa bahasa memungkinkan manusia
untuk saling berhubungan (berkomunikasi), saling berbagi pengalaman, saling
belajar dari orang lain, memahami orang lain, menyatakan diri, dan meningkatkan
kemampuan intelektual. Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah program untuk
mengembangkan pengetahuan, mempertinggi kemampuan berbahasa, dan menumbuhkan
sikap posisitp terhadap bahasa Indonesia.
Achmad Alfianto (2006) yang tersedia dalam
http://re-researcengines.com,
menyebutkan bahwa pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek
penting yang perlu diajarkan kepada para siswa di sekolah. Oleh karena itu,
mata pelajaran Bahasa Indonesia diibaratkan seperti ulat yang hendak bermetamofosis
menjadi kupu-kupu.
M. Ngalim Purwanto (1997:4) juga menyebutkan ruang lingkup
pembelajaran bahasa Indonesia meliputi :
1.
penguasaan bahasa Indonesia;
2.
kemampuan memahami;
3.
keterampilan berbahasa/menggunakan bahasa untuk segala
macam keperluan;
4.
apresiasi sastra.
c.
Menulis
Menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
seluruh proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah.
Menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan catatan atau informasi pada
suatu media dengan menggunakan aksara (Wikipedia Indonesia, 2006) yang tersedia
dalam
http://id.wikipedia.org. Menulis
memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan
dan terus-menerus (Dawson, dkk, dalam Nurchasanah 1997:68). Secara garis besar,
menulis adalah bentuk dari komunikasi yang membutuhkan keterampilan agar
menghasilkn tulisan yang baik.
Menurut Johana Pantow, dkk (2002) yang tersedia dalam
http://digilib.itb.ac.id mengatakan bahwa
menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh
orang yang menggunakan bahasa atau yang mempelajari suatu bahasa. Dengan
menulis seorang anak dapat membenamkan diri ke dalam proses kreatif, yakni anak
dapat menciptakan sesuatu yang juga berarti melontarkan pertanyaan-pertanyaan,
mengalami keraguan dan kebingungan , sampai akhirnya menemukan pemecahan (Puji
Arya Yanti, 2007) yang tersedia dalam
http://www.sabda.org.
Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran menulis adalah
agar siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, pengetahuan secara tertulis
serta memiliki kegamaran menulis (Depdikbud, 1997).
d.
Menulis Deskripsi
Menulis deskripsi dapat dilakukan dengan cara
menuliskan kalimat-kalimat deskripsi dari gambar-gambar yang mereka miliki.
Kegiatan menulis deskripsi ini dapat merangsang anak untuk mengungkapkan suatu
bentuk/benda yang dipahami anak melalui tulisan (Puji Arya yanti, 2007)
http://www.sabda.org.
Anak-anak dapat diminta untuk menulis kalimat-kalimat
deskripsi dari gambar-gambar (sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan)
yang dipasang di kelas. Untuk me-
review, anak-anak dapat diminta untuk
memasangkan kalimat-kalimat itu sesuai dengan gambar-gambar tersebut. Sebagai
kreasi dalam pelajaran, anak-anak dapat menulis deskripsi tentang
binatang-binatang dan memasangkannya dengan foto binatang yang tersedia (PEPAK
SABDA, 2002) yang teredia dalam
http://pepak.sabda.org.
e.
Media gambar
Purwanti dan Eldarni (2004: 4) dalam Wijaya Kusumah
(2007) yang tersedia dalam
http://wijayalabs.blogspot.com,
mengungkapkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi
proses pembelajaran.
Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan
Ely yang dikutip oleh Rohani (1997:16) dalam Wijaya Kusumah (2007) yang
tersedia dalam
http://wijayalabs.blogspot.com,
yaitu:
1)
Gambar diam, baik dalam teks, bulletin, papan display,
slide, film strip, atau overhead proyector.
2)
Gambar gerak, baik hitam putih maupun berwana, baik
bersuara maupun yang tidak bersuara.
3)
Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun dalam piringan
hitam.
4)
Televisi.
5)
Benda-benda hidup simulasi maupun model.
6)
Instrisional berprogram ataupun CAI (Computer
Assisten Instruction).
f.
Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning)
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and
Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Dikdasmen Diknas, 2002:1).
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual bertujuan
membekali siswa dengan pengetahuan yang secara fleksibel dapat diterapkan
(ditransfer) dari suatu permasalahan ke permasalahan lain, dari suatu konteks
ke konteks lain. Pengalaman awal siswa merupakan material yang sangat berharga.
Pengalaman awal ini dapat tumbuh dan berkembang dari lingkungan keluarga maupun
masyarakat sekitar. Dengan layanan guru yang memadai melalui berbagai bentuk
penugasan, siswa belajar bekerja sama untuk menyelesaikan masalah (
problem-based
learning) dan saling menghargai sehingga hubungan antarsiswa akan lebih
harmonis. Siswa yang merasa "kurang" dapat belajar bersama-sama siswa
yang pandai mengerjakan dan mempertanggungjawabkan proyek yang ditugaskan
(Zaenuri Mastur, 2004) dalam
http://www.suaramerdeka.com.
Menurut Dr. Zolazlan Hamidi (2001) dalam
http://www.tutor.com.my,
kaidah pendekatan kontekstual
(Contextual Teaching and Learning) adalah
proses pembelajaran yang merangkumkan contoh yang diterbitkan daripada
pengalaman harian dalam kehidupan pribadi masyarakat serta profesi dan
menyajikan aplikasi hands-on yang konkrit (nyata) tentang bahan yang akan
dipelajari.
g.
Hasil Penelitian Terdahulu
D. Syarifudin (2007) dalam penelitiannya yang berjudul
“Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan
Prosa”
yang tersedia dalam
http://ind.sps.upi.edu mengungkapkan bahwa :
a. Media
gambar dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis
karangan di sekolah dasar.
b. Penggunaan
media gambar dalam pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkembangkan motivasi belajar, dan dapat mengatasi keterbatasan
pengalaman siswa dalam berimajinasi dan berekespresi.
c. Kendala
yang dihadapi guru dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media
gambar adalah keterbatasan waktu, karena pada umumnya guru sekolah dasar
mengajarkan beberapa bidang studi dalam satu kelas.
2.
Hipotesis Tindakan
Melalui pendekatan kontekstual (Contextual Teaching
and Learning) menggunakan media gambar yang dilaksanakan dalam siklus 1, 2,
dan 3, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas IV SD Negeri
Benteng Kecamatan Birem Bayeun dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa
tulis.
H.
METODE PENELITIAN
1.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian
tindakan kelas (classromm-based action research) dengan peningkatan pada
unsur desain untuk memungkinkan diperolehnya gambaran kefektifan tindakan yang
dilakukan.
a.
Perencanaan Awal
a)
Merasakan adanya masalah.
b)
Analisis masalah
c)
Perumusan masalah
b.
Perencanaan Tindakan
a)
Membuat skenario pembelajaran.
b)
Mempersiapkan
fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas.
c)
Mempersiapkan instrument untuk merekan dan menganalisis
data mengenai proses dan hasil tindakan.
d)
Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan
untuk menguji keterlaksanaan rancangan.
c.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang meliputi siapa yang
melakukan apa, kapan, di mana, dan bagaimana melakukannya. Skenario tindakan
yang telah direncakanan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang
bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi
serta diikuti dengan kegiatan refleksi.
d.
Observasi
Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang
meliputi proses dan hasil dari pelaksanan kegiatan. Tujuan dilakukannya
pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi
dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.
e.
Refleksi
Pada bagian refleksi dilkukan analisis data mengenai
proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi
terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.
2.
Perencanaan Tahap Penelitian
a.
Perencanaan Siklus I
1)
Perencanaan
Guru (peneliti) membuat perencanaan awal yakni dengan
mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas, serta mecari alternatif
pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan pendekatan atau model
pembelajaran tertentu. Dalam hal ini peneliti menggunakan pendekatan kontekstual
(Contextual Teaching and Learning) untuk meningkatkan keterampilan siswa
kelas IV SD Negeri Bentang Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timyur dalam
mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis menggunakan media gambar.
Peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam penelitian kali ini, peneliti
mengambil kompetensi dasar mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar
secara sederhana dengan bahasa tulis. Pada siklus ini, peneliti menggunakan
media atau alat bantu pembelajaran berupa gambar ilustrasi tentang bintang yang
ada di lingkungan sekitar yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dinikmati
oleh semua siswa. Peneliti mempersiapkan lembar observasi mengenai aktivitas
siswa pada saat pembelajaran serta lembar penilaian hasil karya siswa.
2)
Pelaksanaan
Pada siklus ini peneliti menggunakan konsep belajar
secara individu untuk mengetahui tingkat kemampuan masing-masing siswa dengan
menggunakan media gambar melalui pendekatan kontekstual. Pelaksanaannya
dilakukan selama dua pertemuan. Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut :
a)
Peneliti menayangkan gambar.
b)
Siswa mulai memperhatikan gambar dan mengamati hal-hal
yang ada dalam gambar.
c)
Siswa mulai mendeskripsikan binatang yang terdapat
dalam gambar dengan menyebutkan ciri-cirinya secara lengkap.
d)
Dalam kegiatan tersebut peneliti memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya dengan semua warga kelas.
e)
Peneliti memberikan arahan dan timbal balik kepada
siswa yang bertanya sehingga imajinasi siswa semakin kompleks.
f)
Siswa membacakan hasil tulisannya di depan kelas.
g)
Siswa lain mendengarkan.
h)
Peneliti memotivasi siswa dengan cara memberikan
penguatan verbal berupa kata-kata dan non verbal berupa tepuk tangan.
i)
Siswa memajangkan karyanya di tempat yang telah
disediakan.
j)
Sebagai akhir pembelajaran guru menyanyikan lagu “bebek-bebekku”.
3)
Observasi
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi yang berupa check list untuk mengetahui sejauh mana minat
siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan motivasi-motivasi yang diberikan
guru, untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta tingkat
keterampilan dan daya imajinasi siswa dalam menulis, mengetahui kemahiran siswa
dalam mengolah kata-kata sehingga menjadi sebuah tulisan yang runtut, dengan
teknik penyajian yang sesuai.
4)
Refleksi
Peneliti membuat analisis data untuk mengetahui
tingkat keberhasilan tindakan pada siklus I sebagai acuan untuk pelaksanaan
pada siklus berikutnya.
b.
Perencanaan Siklus II
1)
Perencanaan
Pada siklus II guru (peneliti) membuat perencanaan
awal yakni dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas, serta
mecari alternatif pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan pendekatan atau
model pembelajaran tertentu. Dalam hal ini peneliti tetap menggunakan
pendekatan pendekatan (Contextual Teaching and Learning) untuk meningkatkan
keterampilan siswa kelas IV SD Negeri Benteng Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten
Aceh Timur dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis menggunakan media
gambar.
Peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi dasar mendeskripsikan
tumbuhan dan binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis. Pada
siklus ini, peneliti menggunakan media atau alat bantu pembelajaran berupa puzzle
(potongan gambar) tentang seekor binatang yang diketahui siswa untuk
masing-masing kelompok, karena pada siklus II ini, peneliti menggunakan konsep
pembelajaran dalam bentuk kelompok. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui
interaksi siswa dengan sesama. Peneliti juga menyediakan kertas undian untuk
mengambil puzzle yang telah disediakan. Sebagai alat untuk memotivasi
siswa dalam meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia guru menyediakan
piagam penghargaan untuk kelompok yang memiliki predikat kelompok Top 1,
kelompok Top 2, dan kelompok Top 3. Peneliti menyiapkan lembar obeservasi untuk
mengamati aktifitas siswa dalam kelompok pada saat pembelajaran dan lembar
penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dengan alternatif
pembelajaran yang dilakukan peneliti.
2)
Pelaksanaan
Pelaksanaan dilakukan selama dua pertemuan dengan
konsep pembelajaran secara kelompok. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai
berikut :
a)
Peneliti menyediakan media pembelajaran yang berupa puzzle
tentang gambar binatang yang ada di sekitar dan kertas undian untuk
mengambil gambar.
b)
Siswa dipersiapkan untuk duduk secara berkelompok
sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
c)
Sebelum memulai pembelajaran, siswa memberi nama untuk
masing-masing kelompoknya dengan nama binatang yang disukai.
d)
Siswa memberikan alasan tentang pemberian nama pada
kelompoknya.
e)
Setiap kelompok membuat yel-yel, kemudian diucapkan.
f)
Setiap kelompok mengambil puzzle sesuai dengan
undian.
g)
Siswa dalam kelompoknya menyusun puzzle
(potongan gambar) kemudian mengamati gambar yang telah terbentuk.
h)
Siswa menuliskan deskripsi tentang binatang dalam
gambar yang diamati, misalnya dengan menyebutkan ciri-cirinnya secara lengkap.
i)
Dalam kegiatan itu, guru terus memantau kerja siswa
seraya memberikan arahan-arahan yang diperlukan siswa.
j)
Setelah selesai menuliskan deskripsinya, siswa membuat
kalimat-kalimat tentang ciri-ciri binatang yang harus ditebak oleh kelompok
lain.
k)
Hasil karya siswa dibacakan di depan kelas oleh
perwakilan tiap kelompok.
l)
Guru bersama siswa menentukan kelompok-kelompok yang
yang berhak mendapatkan penghargaan.
m)
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhak
dalam bentuk piagam dan tanda bintang.
n)
Siswa memajangkan hasil karyanya ditempat yang telah
disediakan.
3)
Observasi
Observasi
dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang berupa check list
untuk mengetahui sejauh mana minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan
motivasi-motivasi yang diberikan guru, untuk mengetahui aktifitas siswa dalam
pembelajaran, aktifitas siswa dalam kelompok, serta tingkat keterampilan dan
daya imajinasi siswa dalam menulis, dan untuk mengetahui kemahiran siswa dalam
mengolah kata-kata sehingga menjadi sebuah tulisan yang runtut, dengan teknik
penyajian yang sesuai.
4)
Refleksi
Peneliti membuat analisis data untuk mengetahui
tingkat keberhasilan tindakan pada siklus II sebagai acuan untuk pelaksanaan
pada siklus berikutnya jika memang diperlukan.
c.
Perencanaan Siklus III
1)
Perencanaan
Pada siklus III guru (peneliti) membuat perencanaan
awal yakni dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas, serta
mecari alternatif pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan pendekatan atau
model pembelajaran tertentu. Dalam hal ini peneliti tetap menggunakan
pendekatan pendekatan (Contextual Teaching and Learning) untuk
meningkatkan keterampilan siswa kelas IV SD Negeri Benteng Kecamatan Birem
Bayeun Kabupaten Aceh Timur dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis
menggunakan media gambar.
Peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi dasar mendeskripsikan
tumbuhan dan binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis. Pada
siklus ini, peneliti menggunakan media atau alat bantu pembelajaran berupa puzzle
(potongan gambar) yang lebih rumit tentang beberapa binatang dalam satu
lingkungan hidupnya yang diketahui siswa untuk masing-masing kelompok, karena
pada siklus III ini, peneliti menggunakan konsep pembelajaran dalam bentuk
kelompok seperti pada siklus sebelumnya. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui
interaksi siswa dengan sesama dan untuk membuktikan bahwa pembelajaran menulis
secara kelompok hasilnya lebih optimal. Peneliti juga menyediakan kertas undian
untuk mengambil puzzle yang telah disediakan. Sebagai alat untuk
memotivasi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia guru
menyediakan piagam penghargaan untuk kelompok yang memiliki predikat kelompok Good,
kelompok Better, dan kelompok Best. Peneliti menyiapkan lembar
obeservasi untuk mengamati aktifitas siswa dalam kelompok pada saat
pembelajaran dan lembar penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa
dengan alternatif pembelajaran yang dilakukan peneliti.
2)
Tindakan
Pelaksanaan dilakukan selama dua pertemuan dengan
konsep pembelajaran secara kelompok. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai
berikut :
a)
Peneliti menyediakan media pembelajaran yang berupa puzzle
tentang gambar beberapa binatang yang ada di sekitar dan kertas undian
untuk mengambil gambar.
b)
Siswa dipersiapkan untuk duduk secara berkelompok
sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk.
c)
Sebelum memulai pembelajaran, siswa memberi nama untuk
masing-masing kelompoknya dengan nama binatang yang disukai.
d)
Siswa memberikan alasan tentang pemberian nama pada
kelompoknya.
e)
Setiap kelompok menyuarakan yel-yel dalam bentuk lagu
tentang binatang.
f)
Setiap kelompok mengambil puzzle sesuai dengan
undian.
g)
Siswa dalam kelompoknya menyusun puzzle
(potongan gambar) kemudian mengamati gambar yang telah terbentuk.
h)
Siswa menuliskan deskripsi tentang binatang dalam
gambar yang diamati, misalnya dengan menyebutkan ciri-cirinnya secara lengkap.
i)
Dalam kegiatan itu, guru terus memantau kerja siswa
seraya memberikan arahan-arahan yang diperlukan siswa.
j)
Setelah selesai menuliskan deskripsinya, siswa membuat
kalimat tebakan tentang ciri-ciri binatang yang harus ditebak oleh kelompok
lain.
k)
Hasil karya siswa dibacakan di depan kelas oleh
perwakilan tiap kelompok.
l)
Guru bersama siswa menentukan kelompok-kelompok yang
yang berhak mendapatkan penghargaan.
m)
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhak
dalam bentuk piagam dan tanda bintang.
n)
Siswa memajangkan hasil karyanya ditempat yang telah
disediakan.
3)
Observasi
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi yang berupa check list untuk mengetahui sejauh mana minat
siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan motivasi-motivasi yang diberikan
guru, untuk mengetahui aktifitas siswa dalam pembelajaran, aktifitas siswa
dalam kelompok, serta tingkat keterampilan dan daya imajinasi siswa dalam
menulis, dan untuk mengetahui kemahiran siswa dalam mengolah kata-kata sehingga
menjadi sebuah tulisan yang runtut, dengan teknik penyajian yang sesuai.
4)
Refleksi
Peneliti membuat
analisis data untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan pada siklus III
sebagai acuan untuk pelaksanaan pada siklus berikutnya jika memang diperlukan.
3.
Tempat Penelitian
Penelitian dilakukkan di kelas IV SDN Benteng Kecamatan Birem Bayeun
Kabupaten Aceh Timur.
4.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Benteng
Kecamatan Birem Bayeun, berjumlah 22 siswa
untuk semester II tahun pelajaran 2013/2014
5.
Data dan Sumber data
Jenis data bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa
peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan penelitian tindakan dengan
lembar penilaian hasil karya siswa. Data kuantitatif menerangkan minat siswa
dalam belajar, suasana kelas, dan aktifitas siswa yang dapat diperoleh dari
lembar observasi mengenai aktifitas siswa baik secara individu maupun dalam
kelompok. .
Sumber data dapat diperoleh dari guru, siswa, dan dokumen (foto).
6.
Teknik Pengumpulan data
Data diperoleh dari lembar observasi yang berupa check list dan skala
penilaian.
7.
Teknik Analisis data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dengan sistem
peringkat untuk mengetahui peningkatan yang ada setelah dilakukan penelitian.
8.
Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan tercapai jika :
a.
Nilai yang diperoleh siswa dalam menulis deskripsi
menunjukkan hasil baik pada lembar penilaian. Dengan demikian, setiap siswa
dapat mencapai nilai 70 sebagai kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata
pelajaran Bahasa Indonesia aspek menulis untuk kelas IV semester II SDN Benteng
tahun ajaran 2013/2014
b.
Nilai aktivitas siswa selama pembelajaran menunjukkan
hasil baik dengan tampaknya indikator-indikator dalam lembar pengamatan.
c.
Nilai keterampilan guru selama pembeajaran menunjukkan
hasil baik dengan tampaknya indikator-indikator dalam lembar pengamatan
keterampilan guru mengajar.
I.
JADWAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
No.
|
Pelaksanaan
penelitian
|
Pebruari
|
Maret
|
April
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1.
|
Siklus I
a.
Perencanaan
b. Tindakan
c.
Observasi
d. Refleksi
|
ü
|
ü
|
|
|
|
|
ü
ü
ü
|
|
|
|
|
|
2.
|
Siklus II
a.
Perencanaan
b. Tindakan
c.
Observasi
d. Refleksi
|
|
|
|
|
|
|
ü
|
ü
ü
ü
|
|
|
|
|
3.
|
Siklus III
a.
Perencanaan
b. Tindakan
c.
Observasi
d. Refleksi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ü
|
ü
ü
ü
|
|
|
4.
|
Pelaporan
hasil penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ü
|
ü
|
J.
TIM PENELITIAN
1.
Nama :
NURASLIAH
NIP : 19680303 199305 2
001
Jabatan : Ketua
Lokasi
penelitian : SD Negeri Benteng
2.
Nama :
Abdul Hadi
NIP : 19630707 198610 1
001
Jabatan : Guru kelas
DAFTAR
PUSTAKA
Alfianto, Achmad, 2006.
Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah,
Metamorfosis Ulat menjadi Kepompong. Artikel Pendidikan Network, (Online),
(
http://re-researchengines.com,
diakses 24 Oktober 2007).
Ani, Diah, 2007.
Pembelajaran Pakem. Sebuah Perjalanan Menuju
Perubahan. (Online), (
http://mbeproject.net,
diakses 15 Januari 2008).
Aqib, Zainal, 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru.
Bandung: Yrama Widya.
Artati. Y. Budi, 2004. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Klaten : Intan Pariwara.
Arya Yanti, Puji, 2007.
Menumbuhkan Budaya Menulis pada Anak.
(Online), (
http://www.sabda.org, diakses 24
Februari 2008).
BSNP, 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI.
Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan.
Darsono, Max, 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP
Semarang Press.
Depdikbud, 1994. Kurikulum SD GBPP Bahasa Indonesia. Jakarta:
Depdikbud.
Dikdasmen Diknas, 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching
and Learning (CTL)). Jakarta: Depdiknas.
Hamidi, Zolazlan, 2001.
P&P Kontekstual Sains dan Tematik,
(Online), (
http://www.tutor.com.my,
diakses 22 Nopember 2007).
Pantow, Johana, dkk, 2002.
Analisa kemampuan menulis Bahasa Inggris
Mahasiswa FKIP-UT. (Online), (
http://digilib.itb.ac.id,
diakses 26 januari 2008).