BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan merupakan sarana yang
paling tepat. Pendidikan dalam hal ini adalah suatu system yang
berkesinambungan mengangkat nilai lebih untuk memproklamirkan lisensi mencerdaskan
kehidupan bangsa Indonesia.
Pada hakikatnya pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang
terhadap orang lain agar memiliki pengetahuan dan keterampilan. Proses
pendidikan selalu terjadi perubahan tingkah laku, bukan hanya perubahan dari
tidak tahu menjadi tahu tetapi lebih dari itu, perubahan yang diharapkan
meliputi seluruh aspek-aspek pendidikan seperti, aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam baik
yang menyangkut makhuk hidup, ataupun benda mati. Pada prinsipnya IPA diajarkan
untuk membekali siswa agar memiliki pengetahuan (pengetahuan berbagai cara),
dan keterampilan (cara mengerjakannya) yang dapat membantu siswa untuk memahami
gejala alam secara mendalam dan menyadari akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut UU Sisdiknas No. 20 Bab XII pasal 45 ayat (1) “Setiap satuan
pendidikan menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,
sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik”. Sarana dan prasana tersebut
pada dasarnya adalah media atau yang biasa kita kenal sebagai alat peraga yang
digunakan sebagai perantara agar informasi atau bahan ajar tersebut dapat
diterima dan diserap dengan baik oleh para siswa.
Dikarenakan pemanfaatan alat peraga/media kurang digunakan secara
maksimal, maka pencapaian hasil belajar siswa belum berhasil. Maka itu dalam
pembelajaran IPA, guru perlu memanfaatkan alat peraga. Pendidikan manusia dapat
berdayaguna dan mandiri, karena dengan pendidikan manusia dapat berdayaguna dan
mandiri. Selain itu pula pendidikan sangat penting dalam pembangunan, maka
tidak salah pemerintah mengusahakan untuk meningkatkan mutu pendidikan baik
dari tingkat perguruan tinggi. Sekolah dasar sebagai jenjang tujuan memberikan
kemampuan dasar baca, tulis, hitung, pengetahuan keterampilan dasar lainnya.
Selain itu pula, di sekolah dasar banyak diperkenalkan dengan benda-benda
konkrit yang sering di jumpai di kehidupan sehari-hari yang didesain dalam
suatu mata pelajaran IPA adalah suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap
jenjang pendidikan dan merupakan bagian dari integral dari pendidikan nasional
dan tidak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan pengetahuan lain. IPA juga
merupakan ilmu dasar atau “basic since”, yang penerapannya sangat dibutuhkan
oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan alat peraga khususnya
mata pelajaran IPA didasari kenyataan pada pembelajaran IPA banyak materi
pesawat sederhana. Oleh sebab itu pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
sangat cepat untuk mempermudah membantu siswa memahami materinya. Hal ini pula
dapat membantu siswa dalam upaya meningkatkan prestasi dalam mata pembelajaran
IPA.
Hasil kajian penelitian diperoleh informasi
walaupun alat peraga sebagian sudah tersedia tetapi tidak semua guru
menggunakannya, sehingga prestasi belajar siswa tidak menunjukan hasil yang
memuaskan. Masih banyak hasil ulangan formatif hanya mencapai angka rata-rata
50,00.
Melihat kondisi
di atas, maka diperlukan keterampilan seorang guru untuk memanfaatkan alat
peraga agar lebih mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan penulis, maka peneliti tertarik melakukan pembahasan
melalui penulisan makalah yang berjudul “Penggunaan
Alat Peraga Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Pesawat Sederhana Pada
Siswa Kelas V Sekolah Dasar.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada
latar belakang masalah di atas, dapat dikemukakan rumusan masalah yang akan
dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: “Apakah
Penggunaan Alat Peraga Dapat Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Konsep Pesawat Sederhana Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar
C.
Tujuan Pembahasan
Untuk mengungkap
pengaruh pemanfaatan alat peraga terhadap hasil belajar IPA pada siswa sekolah
dasar
D. Manfaat Pembahasan
Hasil dari penelitian ini
diharapkan bermanfaat untuk semua pihak yang berkompeten baik dalam bidang
pendidikan maupun non kependidikan. Dengan kata lain manfaat hasil penelitian
ini dapat juga dipandang dari dua sisi baik manfaat secara teoretis maupun
praktis. Untuk itu manfaat hasil penelitian ini dijabarkan sebagai
berikut:
- Secara
Teoretis
Diharapkan dapat menambah wawasan dan dapat memberikan kontribusi
pemikiran terhadap keilmuan khususnya tentang pemanfaatan alat peraga dalam
pembelajaran IPA di sekolah dasar
- Manfaat
Praktis
a. Bagi
siswa, hasil penelitian ini dapat meningkatkan motivasi belajar sehingga dengan
sendirirnya dapat pula meningkatkan hasil belajar.
b. Bagi guru, sebagai latihan untuk memanfaatkan
alat peraga didalam pelaksanaan pembelajaran sehingga proses pembelajaran tidak
terkesan monoton
c. Bagi sekolah, sebagai penentu
kebijakan dalam upaya mengoptimalisasikan hasil belajar siswa khususnya pada
mata pelajaran IPA.
d. Bagi
penulis, sebagai kegiatan pengembangan profesi pendidik untuk perolehan angka
kredit guna kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pelajaran IPA
“Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antar
peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah
yang lebih baik” (Mulyana, 2003:100). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai
disiplin ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam yang
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa
fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih
lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran IPA
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD menekankan pada
pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan dan proses sikap ilmiah. Sebagaimana dalam kurikulum
2006 (KTSP) tujuan mata pelajaran IPA diantaranya untuk mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap
positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara
IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat serta mengembangkan keterampilan
proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat
keputusan.
B. Hakikat Alat Peraga
Alat peraga merupakan salah satu dari media pendidikan
adalah alat untuk membantu proses belajar mengajar agar proses komunikasi dapat
berhasil dengan baik dan efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Amir Hamzah
(1981:11) bahwa “Media pendidikan adalah alat-alat yang dapat dilihat dan
didengar untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif”. Sedangkan yang dimaksud
alat peraga menurut Nasution (1985:100) “alat peraga adalah alat pembantu dalam
mengajar agar efektif”. Pendapat lain dari pengertian alat peraga atau
Audio-Visual Aids (AVA) adalah media yang pengajarannya berhubungan dengan
indera pendengaran, (Suhardi, 1978:11). Sejalan dengan itu menurut Sumadi
(1975:4) mengemukakan bahwa “Alat peraga atau AVA adalah alat peraga yang
memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera”.
Dari penjelasan di
atas adalah media atau alat bantu mengajar adalah merupakan segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemmpuan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Manfaat media/alat peraga dalam pembelajaran adalah
mempelancar proses interaksi antara guru dengan siswa, dalam hal ini membantu
siswa secara optimal. Menurut Kemp da Dayton (1985) fungsi dari media/alat
peraga yaitu sebagai berikut:
a.
Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
b.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik
c.
Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif
d.
Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi
e.
Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
f.
Proses belajar dapat terjadi dimana saja
g.
Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun
terhadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan
h.
Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif dan
produktif
Adapun langkah-langkah pembelajaran IPA dengan
pemanfaatan alat peraga yang sederhana adalah sebagi berikut:
a.
Menganalisis karakteristik siswa (karakteristik umum
dan pengetahuan alam)
b.
Menetapkan tujuan pembelajaran (pengetahuan yang akan
diperoleh, sikap yang ingin ditanamkan, dan keterampilan yang ingin ditanamkan,
dan keterampilan yang ingin dikembangkan)
c.
Menyiapkan alat peraga yang sesuai dengan pembelajaran
(materi yang akan dipelajari)
d.
Mendemonstrasikan cara kerja alat peraga
e.
Membagikan LKS (dengan tujuan agar semua siswa
melakukan pengamatan demonstrasi yang dilakukan)
f.
Mempresentasikan hasil pengamatan (LKS)
g.
Membuat kesimpulan (mengenai cara kerja alat peraga
yang didemonstrasikan)
h.
Kegiatan pembelajaran diikuti dengan diskusi kelompok
dan Tanya jawab
Setiap media pembelajaran mempunyai kelemahan dan
kelebihan, menurut Edgar dale YD Fim dan F.Hokan (Ahmad Rohani, 1997:8)
kelebihan dalam penggunaan media/alat peraga sebagai berikut:
a.
Memberikan dasar pengalaman konkrit bagi pemikiran
dengan pengertian-pengertian abstrak
kepada siswa
b.
Mempertinggi/meningkatkan perhatian siswa ketika
belajar
c.
Memberikan realitas, sehingga mendorong adanya
selfacting
d.
Memberikan hasil belajar yang permanent
e.
Menambah perbendaharaan bahasa anak yang benar-benar
dipahami (tidak verbalistik)
f.
Memberikan pengalaman
Disamping ada kelebihan ada pula kelemahannya yaitu:
a.
Kurang efektif untuk mengajar siswa dengan jumlah yang
banyak
b.
Memerlukan fasilitas yang memadai
c.
Kebebasan yang diberikan kepada peserta didik tidak
selamanya dapat dimanfaatkan secara optimal
d.
Membutuhkan perhatian yang khusus bagi siswa karena
daya ingat siswa berbeda-beda
C. Hasil Belajar
Hasil belajar berasal dari kata, “Hasil” dan “Belajar”. Hasil berarti hal
yang telah dicapai (Depdikbud, 1995:787). Sedangkan belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, (Depdiknas, 1995:14). Jadi hasil belajar
adalah penguasaan keterampilan atau pengetahuan yang berkembang oleh mata
pelajaran, lazimnya ditujukan oleh nilai atau angka yang diberikan oleh guru.
Hasil dalam penelitian yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa pada
mata pelajaran IPA dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru
kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikannya.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada konsep pesawat sederhana dengan
pemanfaatan alat peraga, alat ukur atau teknik penilaian yang digunakan salah
satunya adalah penilaian unjuk kerja dan penilaian tertulis. Penilaian unjuk
kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan demontrasi
yang dilakukan siswa sendiri. Teknik penilaian unjuk kerja dapat menggunakan
alat atau instrument seperti daftar cek (check-list)
atau skala penilaian (rating scale).
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan
tes di mana soal dan jawaban diberikan kepada peserta didik dalam bentuk
tulisan.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan dalam bab
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan alat peraga dapat meningkatkan hasil
belajar IPA pada siswa kelas V sekolah dasar. Karena alat peraga siswa dapa
mempraktekan konsep bukan hanya teori saja yang diberikan oleh guru.
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis ingin menyampaikan beberapa
saran untuk dapat meningkatkan belajar
siswa, adapun saran tersebut ditujukan untuk :
1.
Dalam kegiatan pembelajaran dengan pemanfaatan alat
peraga sebaiknya lebih menekan pada upaya pengembangan kemampuan memecahkan
masalah melalui kegiatan aktif siswa dalam pengamatan hasil demontrasinya dan
berdiskusi dengan kelompoknya.
2.
Penelitian-penelitian lain dengan pemanfaatan alat
peraga perlu dilakukan lebih lanjut dengan pelaksanaan kegiatan yang lebih baik
denagn pelaksanaan kegiatan yang lebih baik dan lebih terkordinasi sehingga
dapat dijadikan contoh/alternative bagi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
guru di sekolah (di kelas).
DAFTAR
PUSTAKA
Amir, H.1981.Media
Pembelajaran. Jakarta:Rineka
Cipta
Arikunto.2006.Prosedur
Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta
Dahar.1996.Teori-teori
Belajar.Jakarta: Erlangga
Depdiknas.2006.Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Mata Pelajaran IPA SD/MI.Jakarta: Depdiknas
Depdiknas.2004.Kurikulum. Jakarta:
Depdiknas
Nasution.1985.Alat Peraga dalam Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Poedjiadi.1996.Model
Pembelajaran Konstektual Bermuatan Nilai.Bandung:Remaja Rosda Karya
Rohani, Ahmad.2006.Media Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta
Suhardi.1978.Media Pembelajaran AVA. Depok:Arya Duta
Usman.1995.Menjadi Guru Profesional.Bandung:Remaja Rosda Karya
Wardani.2007.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Universitas Terbuka
Winaputra.1996.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Universitas Terbuka