UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA
DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
MELALUI METODE BERMAIN KARTU SOAL BAGI SISWA KELAS VI SD NEGERI JERUKLEGI WETAN
01 KABUPATEN CILACAP
TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008
Disusun untuk mengikuti lomba Karya
Tulis Ilmiah
tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun
2008
OLEH
SUDARMONO, S.Pd.
NIP. 131729050
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN
CILACAP
2008
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
Bidang Kajian : Penelitian Tindakan Kelas
1.
Judul Penelitian :
Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Mengerjakan Soal
Cerita Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Bermain Kartu Soal Bagi
Siswa Kelas VI SD Negeri Jeruklegi Wetan 01 Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran
2007 / 2008.
- Peneliti :
a. Nama Lengkap : Sudarmono, S.Pd.
b. Jenis Kelamin : Laki- laki
c. Pangkat/Gol. dan NIP : Pembina IV/ A, 131729050
d. Mata Pelajaran : Matematika
e. Sekolah : SD Negeri Jeruklegi Wetan 01
- Lama Penelitian : 3 Bulan
Dari : bulan Februari 2008 sampai
dengan
bulan April 2008
|
|
|
|
|
|
Jeruklegi,
30 April 2008
Peneliti
Sudarmono,
S.Pd.
NIP.
131729050
|
|
|
Mengetahui
KepalaSDN
Jeruklegi Wetan 01
Th.W.Wahjuningrum,
S.Pd.
NIP.
130296611
|
|
|
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat
Allah SWT saya panjatkan yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
saya sehingga dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini dengan baik.
Penelitian ini disusun sebagai bahan
rujukan untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran matematika yang lebih efektif.
Dengan terselesaikannya penelitian
tindakan kelas ini, tak lupa menyampaikan terima kasih kepada :
- Kepala SD Negeri Jeruklegi Wetan 01 Cilacap yang
telah memberikan dorongan dan memberikan berbagai fasilitas sehingga
kegiatan penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
- Semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam
penyusunan penelitian ini.
Namun demikian saya
menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini masih banyak terdapat berbagai
kekurangan, untuk itu sudilah kiranya
para pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan pada masa yang akan datang. Harapan penulis semoga penelitian ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, dan semoga Allah senantiasa memberikan
pertolongan kepada kita, amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL DAN
DIAGRAM vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
ABSTRAKSI viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah
................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
D. Manfaat
Penelitian
............................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Landasan Teori
...................................................................................... 4
B. Kerangka Berpikir
................................................................................. 7
B. Hipotesis
Tindakan
................................................................................ 7
BAB III METODE
PENELITIAN
A.
Setting Penelitian
.................................................................................. 8
B.
Subjek Penelitian
................................................................................. 8
C.
Sumber Data
....................................................................................... 8
D.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................................... 8
E.
Analisis Data
....................................................................................... 9
F.
Prosedur Penelitian
............................................................................... 9
BAB IV HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Kondisi Awal
........................................................................ 13
B.
Deskripsi Hasil Siklus I
........................................................................ 13
C.
Deskripsi Hasil Siklus II
....................................................................... 15
D.
Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus
........................................... 17
E.
Hasil Penelitian
.................................................................................... 19
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
................................................................................................ 20
B. Saran
....................................................................................................... 20
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
- LAMPIRAN
DAFTAR TABEL DAN
DIAGRAM
Halaman
Tabel 4.1 Nilai Rata – rata Siswa Sebelum Tindakan
........................................... 13
Tabel 4.2 Nilai Rata – rata Siswa Sebelum Tindakan
dan Sesudah Tindakan 1 ... 14
Tabel 4.3 Nilai Rata – rata Siswa Sebelum Tindakan
dan Sesudah Tindakan 2 ... 16
Diagram 4.4 Hasil
Belajar Matematika Siswa
......................................................... 17
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa
....................................................... 18
Diagram 4.6 Hasil
Pengamatan Keaktifan Siswa Antar Siklus................................ 18
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Model
Kartu Soal .......................................................................... 22
Lampiran 2 Lembar Observasi PBM
................................................................ 23
Lampiran 3 Nilai Matematika Sebelum dan Sesudah Tindakan 1
................... 24
Lampiran 4 Nilai Matematika Sebelum dan Sesudah Tindakan 2
................... 25
Lampiran 5 Foto – foto Kegiatan
..................................................................... 26
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
............................................. 28
ABSTRAKSI
Sudarmono, S.Pd. : Upaya Meningkatkan
Kemampuan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Cerita Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui
Metode Bermain Kartu Soal Bagi Siswa Kelas VI SD Negeri Jeruklegi Wetan 01 Kabupaten
Cilacap Tahun Pelajaran 2007 / 2008.
Penelitian tindakan kelas bertujuan
secara deskriptif untuk mengetahui pengaruh metode bermain kartu soal terhadap
peningkatan kemampuan mengerjakan soal cerita pada pelajaran matematika kelas
VI SD Negeri Jeruklegi Wetan 01 Kabupaten Cilacap tahun 2007 / 2008.
Hipotesis pada penelitian ini adalah “Model
pembelajaran dengan menggunakan kartu soal diduga dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VI SD
Negeri Jeruklegi Wetan 01 Cilacap tahun pelajaran 2007 / 2008 dalam mengerjakan
soal cerita pada mata pelajaran matematika.”
Subjek yang diberi tindakan adalah
siswa kelas VI SD Negeri Jeruklegi Wetan 01 tahun pelajaran 2007 / 2008 yang
berjumlah 26 peserta didik dan terbagi atas 6 kelompok. Bentuk tindakan yang
diberikan adalah dengan menggunakan kartu soal yang digunakan untuk menuliskan
soal cerita kemudian dibahas oleh siswa secara berkelompok selanjutnya dibahas secara bersama antara guru dan siswa.
Untuk mengetahui adanya peningkatan
kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita dilakukan tes uji coba yang
dilaksanakan dua kali kemudian hasilnya dianalisis. Hasil penelitian secara
deskriptif menunjukkan bahwa kecenderungan prestasi belajar matematika siswa
kelas VI SD Negeri Jeruklegi Wetan 01 ada peningkatan, yakni dengan perolehan skor
rata – rata sebelum diadakan tindakan sebesar 5,97 dan setelah diadakan
tindakan menjadi 6.65 dengan demikian berarti ada peningkatan prestasi sebesar
0.68.
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan tanggung
jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan orang tua. Kerja sama antara
ketiga pihak diharapkan dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional,
yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya.
Dalam Undang-undang RI Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan
sebagai berikut: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Melalui pembelajaran matematika
diharapkan siswa memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari – hari. Adapun tujuan pengajaran matematika di Sekolah Dasar sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 adalah agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1.
Memahami konsep matematika,
menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma
secara luwes, akurat dan efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah,
2.
Menggunakan penalaran pada pola
dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3.
Memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4.
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol,
tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Pendidikan di Sekolah Dasar
menitikberatkan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Kemampuan ini
merupakan modal yang sangat mendasar untuk proses belajar selanjutnya.
Kenyataan di lapangan menunjukkan
bahwa kemampuan berhitung siswa khususnya di SD masih rendah. Hal ini dapat
dilihat dari rata – rata hasil penilaian prestasi belajar matematika yang masih
belum memuaskan.
Berdasarkan hasil pengalaman dan
pengamatan permasalahan umum yang dijumpai ternyata peserta didik banyak yang
mengalami kesulitan di antaranya : dalam pengerjaan hitung campuran,
menyelesaikan masalah suku yang belum diketahui, pengerjaan pecahan, serta
pengerjaan soal cerita.
Dengan alasan - alasan yang
disampaikan di atas maka penulis berupaya untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik dengan mengadakan penelitian berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa
Dalam Mengerjakan Soal Cerita Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode
Bermain Kartu Soal Bagi Siswa Kelas VI SD Negeri Jeruklegi Wetan 01 Kabupaten
Cilacap Tahun Pelajaran 2007 / 2008.”
- Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah dikemukakan, maka dibuatlah rumusan masalah yang merupakan masalah
utama pada penelitian ini sebagai berikut : “Adakah peningkatan kemampuan siswa
kelas VI SD Negeri Jeruklegi Wetan 01 Cilacap tahun pelajaran 2007 / 2008 dalam
mengerjakan soal cerita melalui metode bermain kartu soal pada mata pelajaran
matematika ?”
C. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang dan rumusan
masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
- Meningkatkan kemampuan siswa
memahami soal cerita.
- Meningkatkan kemampuan siswa
mengerjakan soal cerita.
- Meningkatkan nilai mata
pelajaran matematika.
- Meningkatkan prestasi
belajar matematika siswa.
- Manfaat Penelitian
- Manfaat teoritis
a.
Mendapatkan alternatif metode yang
dapat digunakan dalam pembelajaran matematika.
b.
Mendukung kegiatan belajar tuntas.
2.
Manfaat praktis
Dengan menggunakan metode bermain kartu soal, peserta didik akan mahir
dalam menyelesaikan soal cerita.
3.
Manfaat bagi guru
a.
Sebagai masukan bagi para guru dalam
melaksanakan pembelajaran secara variatif guna memaksimalkan kemampuan peserta
didik.
b.
Pembelajaran di kelas lebih aktif,
kreatif dan menyenangkan
4.
Manfaat bagi sekolah
a.
Meningkatkan perolehan nilai rata
– rata ujian sekolah.
b.
Meningkatkan peringkat sekolah di
wilayahnya.
BAB II
KAJIAN TEORI
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
- Landasan Teori
- Hakikat Matematika
Matematika adalah ilmu tentang
bilangan –bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang
digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. ( Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1990 : 566 )
Matematika menurut Ruseffendi (
1991:12 ) adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian
secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, ilmu tentang struktur yang
terorganisasi mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang
didefinisikan, ke aksioma, atau postulat dan akhirnya ke dalil.
Sedangkan hakikat matematika
menurut Soejadi ( 2000 :11), memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada
kesepakatan, berpola pikir deduktif.
Berdasarkan pernyataan di atas matematika
adalah ilmu deduktif yang bekerja atas kebenaran konsisten.
- Perkembangan Kognitif Siswa Sekolah
Dasar
Perkembangan kognitif menurut
Piaget ( dalam Ruseffendi, 1991 :134) adalah :
a.
Tahap sensori motor ( dari lahir
sampai 2 tahun )
b.
Tahap pra operasi ( 2 tahun sampai
7 tahun )
c.
Tahap operasi kongkrit ( 7 tahun
sampai 11-12 tahun )
d.
Tahap operasi formal ( sekitar 11
tahun sampai dewasa )
Sedangkan menurut Bruner ( dalam Makmun, 1995 :61) perkembangan
perilaku kognitif dibagi menjadi tiga periode yaitu :
a.
Enactive stage, merupakan suatu masa di mana
individu berusaha memahami lingkungannya, fase ini mirip dengan tahap sensori
motor dari Piaget.
b.
Iconic
stage, yang mendekati pada tahapan pra operasional dari Piaget.
c.
Simbolic stage, yang juga mendekati kepada
ciri – ciri fase operasi formal menurut Piaget.
Berkaitan dengan usia peserta
didik Sekolah Dasar yang berkisar 6 atau 7 tahun sampai dengan 12 tahun,
apabila kita lihat dengan pendapat Piaget di atas mereka berada pada tahap
operasi kongkrit atau pada fase simbolik menurut Bruner. Perilaku kognitif pada
tahap ini adalah nampak pada kemampuan dalam proses berpikir untuk
mengoperasikan kaidah-kaidah logika walau masih terikat dengan objek yang
bersifat kongkrit. Padahal matematika merupakan ilmu deduktif dan abstrak
sehingga terdapat kesenjangan. Untuk mengatasi hal itu diperlukan strategi
pembelajaran, metode dan media yang cocok untuk pembelajaran matematika agar
peserta didik dapat memahami konsep yang disampaikan. Guru Sekolah Dasar harus
berusaha mengurangi sifat abstrak dari objek matematika agar peserta didik
lebih mudah dalam menangkap pelajaran matematika.
- Soal Cerita
Soal cerita dalam matematika adalah
soal matematika yang berkaitan dengan masalah di kehidupan sehari – hari yang
disajikan dalam bentuk uraian.
Agar guru dapat menyajikan suatu
proses pembelajaran dalam soal cerita, pertama guru dituntut untuk dapat
menyelesaikan soal cerita itu lewat pemodelan matematika untuk dirinya sendiri.
Ini berarti guru telah menguasai dan memahami soal cerita tersebut. Masalahnya
sekarang adalah bagaimana membangun suatu proses pembelajaran soal cerita untuk
siswa sekolah dasar. Perlu diingat bahwa guru hanya sebagai fasilitator. Ini
berarti guru harus dapat memberikan fasilitas kepada siswa berupa seperangkat
pertanyaan yang mewakili rantai kognitif. Dengan seperangkat tugas atau pertanyaan
yang baik, proses pembelajaran untuk menyelesaikan soal cerita akan baik pula.
- Bermain Kartu Soal
Menurut Dave Meier ( 2005 : 206 ),
di tengah permainan kita paling dekat dengan kekuatan penuh kita. Kesenangan
bermain yang tidak terhalang melepaskan segala macam endorfin positif dalam
tubuh, melatih kesehatan, dan membuat kita merasa hidup sepenuhnya. Bagi banyak
orang, ungkapan kehidupan dan kecerdasan kreatif yang paling tinggi di dalam
diri mereka tercapai dalam sebuah permainan. Permainan belajar yang menciptakan
atmosfer menggembirakan dan membebaskan kecerdasan penuh dan tidak terhalang
dapat memberi banyak sumbangan.
Permainan belajar ( learning games ), jika dimanfaatkan
secara bijaksana, dapat :
a.
menyingkirkan “keseriusan” yang
menghambat
b.
menghilangkan stres dalam
lingkungan belajar
c.
mengajak orang terlihat penuh
d.
meningkatkan proses belajar.
Menurut Ngalim Purwanto (1997), Dalam
bermain juga terjadi proses belajar. Persamaannya ialah bahwa dalam belajar dan
bermain keduanya terjadi perubahan, yang dapat mengubah tingkah laku, sikap dan
pengalaman.
Akan tetapi, antara keduanya
terdapat perbedaan. Menurut arti katanya, bermain merupakan kegiatan yang
khusus bagi anak – anak meskipun pada orang dewasa terdapat juga. Sedangkan
belajar merupakan kegiatan yang umum, terdapat pada manusia sejak lahir sampai
mati. Belajar sambil bermain yang ditekankan adalah belajarnya.
Metode adalah cara yang teratur
dan terpikir baik – baik untuk mencapai maksud atau tujuan yang ditentukan. (
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990 : 580 ). Dalam melakukan pembelajaran guru
menggunakan berbagai macam metode sehingga proses pembelajaran akan menjadi
lebih menarik yang pada akhirnya tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat
tercapai.
Salah satu upaya guru merangsang
pengembangan potensi siswa agar aktif dan memperoleh hasil belajar yang
optimal, dalam penelitian ini ditawarkan metode diskusi dengan bermain kartu
soal yakni metode pembelajaran dengan permainan kartu yang berisi pertanyaan –
pertanyaan atau soal – soal yang disusun oleh siswa sendiri / group / guru secara
bersama. Hasil belajar siswa yang dibimbing oleh temannya dengan pengarahan
dari guru tidak kalah baik, bahkan menurut pengamatan hasil belajar siswa yang
membimbing sendiri pun juga naik akibat mereka melaksanakan tugas sebagai
pembimbing.
- Kerangka Berpikir
Dari
deskripsi teori didapatkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode bermain
kartu soal dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar matematika siswa. Dengan bermain kartu soal maka
siswa menjadi lebih memahami soal cerita sehingga dapat mengerjakannya dengan
baik yang pada gilirannya akan
meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.
- Hipotesis Tindakan
Berdasarkan tinjauan pustaka dan
kerangka berpikir maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
bahwa model pembelajaran dengan menggunakan kartu soal diduga dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VI SD
Negeri Jeruklegi Wetan 01 tahun pelajaran 2007 / 2008 dalam mengerjakan soal
cerita pada mata pelajaran matematika.
BAB III
METODE PENELITIAN
- Setting Penelitian
1.
Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini
dilakukan pada tahun pelajaran 2007 / 2008 selama bulan Februari 2008 sampai
dengan bulan April 2008.
2.
Tempat Penelitian
Tempat yang diambil untuk
penelitian adalah gedung dan ruang kelas VI SD Negeri Jeruklegi Wetan 01.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Jeruklegi Wetan 01 yang berjumlah 26
( dua puluh enam ) orang siswa
C. Sumber Data
Sumber data penelitian adalah
rekapitulasi nilai hasil ulangan harian siswa tahun pelajaran 2007 / 2008.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan
Data
- Teknik pengumpulan data
Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Suharsimi Arikunto, 1992 :
123). Tes digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui perkembangan
kemampuan peserta didik dalam mengerjakan soal cerita.
2.
Alat pengumpulan data
Butir soal
Butir soal tes tertulis dalam bentuk soal cerita.
E. Analisis Data
Untuk mengetahui sejauhmana
perkembangan kemampuan siswa digunakan analisis diskriptif komparatif yaitu
membandingkan nilai tes antar siklus.
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan
Kelas terdiri dari 2 siklus.
Siklus I :
Langkah – langkah dalam siklus
terdiri dari :
1.
Perencanaan
Kegiatan perencanaan meliputi :
a.
Membuat rencana pembelajaran
termasuk membuat skenario pembelajaran
b.
Menyiapkan lembar observasi.
c.
Pengadaan alat – alat yang
diperlukan untuk langkah penerapan tindakan.
d.
Membuat alat evaluasi untuk mengetahui
keberhasilan siswa.
e.
Pendataan keadaan awal diperoleh
dari daftar nilai hasil tes uji coba..
2.
Tindakan
a.
Setiap siswa diberi kartu soal
berupa kertas manila berukuran 10 cm X 15 cm untuk menuliskan soal cerita
sesuai materi yang dibahas.
b.
Kartu yang telah berisi soal yang
ditulis oleh siswa dikumpulkan kembali pada guru.
c.
Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok, setiap kelompok terdiri atas 5 s.d. 6 orang siswa.
d.
Salah seorang siswa diminta untuk mengocok
kartu soal yang telah berisi pertanyaan kemudian membagikannya secara acak
kepada teman – temannya masing – masing mendapat satu buah kartu.
e.
Setiap kelompok memecahkan soal
yang telah diterima secara bersama – sama.
f.
Koreksi jawaban atas tugas
kelompok.
g.
Pembahasan bersama terutama soal –
soal yang tidak dapat dikerjakan dengan benar.
h.
Siswa bertanya tentang hal – hal
yang belum dipahami.
i.
Guru bersama – sama dengan siswa
membuat kesimpulan tentang hal yang baru dipelajari
j.
Tes uji coba untuk mengetahui
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita. Tes uji coba ini
dilakukan secara individual dengan jumlah soal sebanyak 5 item.
3.
Observasi
Kegiatan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan meliputi :
a.
Penggunaan kartu soal dalam proses
pembelajaran.
b.
Suasana kelas dan aktivitas dan
kegiatan belajar mengajar.
c.
Evaluasi hasil belajar siswa.
4.
Refleksi
Perenungan dilakukan untuk mengkaji keberhasilan dan kelemahan
tindakan.
Kegiatan yang dilakukan dalam perenungan meliputi :
a.
Analisis data yang telah diperoleh
untuk menentukan langkah tindakan yang lebih baik pada pembelajaran
selanjutnya.
b.
Mengevaluasi proses dan hasil
belajar siswa.
c.
Mengevaluasi aktivitas guru dalam
kegiatan belajar mangajar.
Siklus II :
Langkah – langkah dalam siklus
terdiri dari :
1.
Perencanaan
Untuk memperbaiki kelemahan – kelemahan dan mempertahankan serta
meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I, maka pada siklus II
dilakukan perencanaan sebagai berikut :
a.
Kelas dibagi ke dalam 6 (enam)
kelompok dengan jumlah anggota tiap kelompok terdiri atas 4 s.d. 5 orang siswa.
b.
Kertas yang digunakan untuk
membuat kartu soal dibuat dari jenis kertas asturo yang berwarna – warni dengan
desain yang lebih menarik menggunakan komputer.
c.
Guru lebih aktif dalam memberikan
motivasi kepada peserta didik.
d.
Penambahan intensitas dalam
pemberian kartu soal.
e.
Soal dibuat oleh kelompok dan oleh
guru.
2.
Tindakan
a.
Setiap kelompok diberi kartu soal
berupa kertas asturo berukuran 10 cm X 15 cm yang telah didesain dengan
komputer untuk menuliskan soal cerita sesuai materi yang dibahas.
b.
Kartu yang telah berisi soal yang
ditulis oleh kelompok dikocok kemudian ditukar dengan kartu soal dari kelompok
lain.
c.
Guru membagikan kartu yang berisi
soal yang dibuat oleh guru kepada setiap kelompok secara acak.
d.
Setiap kelompok memecahkan soal
yang telah diterima secara bersama – sama.
e.
Koreksi jawaban dan pembahasan atas
tugas kelompok.
f.
Siswa bertanya tentang hal – hal
yang belum dipahami.
g.
Guru bersama – sama dengan siswa membuat
kesimpulan tentang hal yang baru dipelajari.
h.
Tes uji coba untuk mengetahui
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita. Tes uji coba ini
dilakukan secara individual dengan jumlah soal sebanyak 5 item.
3.
Observasi
Kegiatan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan meliputi :
a.
Penggunaan kartu soal dalam proses
pembelajaran.
b.
Suasana kelas dan aktivitas dan
kegiatan belajar mengajar.
c.
Evaluasi hasil belajar siswa.
4.
Refleksi
Perenungan dilakukan untuk mengkaji keberhasilan dan kelemahan tindakan.
Kegiatan yang dilakukan dalam perenungan meliputi :
d.
Analisis data yang telah diperoleh
untuk menentukan langkah tindakan yang lebih baik pada pembelajaran
selanjutnya.
e.
Mengevaluasi proses dan hasil
belajar siswa.
f.
Mengevaluasi aktivitas guru dalam
kegiatan belajar mangajar.
BAB IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
- Deskripsi Kondisi Awal
Dilaksanakannya penelitian
tindakan kelas ini mengingat kondisi peserta didik di sekolah kami khususnya
pada mata pelajaran matematika prestasinya masih jauh dari yang diharapkan.
Peserta didik kami umumnya mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal cerita.
Hal ini dapat diketahui dari banyaknya kesalahan yang dibuat siswa pada saat
mengerjakan ulangan harian dalam bentuk
soal cerita. Umumnya para siswa mengalami kesulitan dalam memahami soal cerita sehingga
tidak dapat mengerjakannya dengan baik. Hal tersebut mengakibatkan prestasi
belajar matematika siswa di sekolah kami masih rendah.
Kondisi seperti tersebut tentunya
tidak bisa dibiarkan berlarut – larut. Maka berbagai upaya dilakukan guna
meningkatkan prestasi belajar siswa terutama pada mata pelajaran matematika.
Salah satunya adalah dengan menggunakan metode bermain kartu soal.
- Deskripsi Hasil Siklus I
- Perencanaan Tindakan
Dalam perencanaan awal guru menyusun
skenario pembelajaran dan membuat kartu soal dengan menggunakan kertas manila
berukuran kecil yang digunakan untuk perlakuan terhadap siswa. Di samping itu
disiapkan pula alat evaluasi untuk mengetahui keberhasilan siswa.
Dari daftar nilai hasil tes uji
coba sebelum dilakukan tindakan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Nilai tertinggi
|
Nilai terendah
|
Nilai rata-rata
|
Standar Deviasi
|
7.7
|
4.0
|
5.97
|
0.884
|
- Pelaksanaan Tindakan
Siswa dibentuk menjadi beberapa
kelompok dengan angota 5 s.d 6 orang. Kartu soal yang telah disiapkan tersebut
kemudian disampaikan kepada siswa untuk ditulis soal berbentuk cerita. Soal
yang telah tersusun dikocok kemudian dibagikan secara acak kepada siswa
selanjutnya dikerjakan pada kelompok masing – masing.
Koreksi jawaban atas tugas
kelompok dilakukan untuk mengetahui tingkat kemajuan dan sekaligus kekurangan
peserta didik. Dari hasil ini dapat diketahui tingkat kemampuan peserta didik
dalam menjawab soal cerita.
Berdasarkan hasil pekerjaan
peserta didik, lalu diadakan pembahasan soal secara bersama. Dimaksudkan agar
peserta didik benar – benar dapat memahami pemecahan soal – soal tersebut.
Selanjutnya dilakukan tes uji coba
untuk mengetahui perkembangan kemampuan peserta didik dalam mengerjakan soal
cerita.
- Hasil Pengamatan
Dari hasil tes uji coba setelah
diadakan tindakan pertama diketahui ada
kenaikan nilai rata-rata matematika sebesar 0.06 jika dibandingkan dengan hasil
tes uji coba sebelum dilakukan tindakan 1, namun demikian pencapaian nilai
tertinggi justru mengalami penurunan sebesar 0.2 sebagaimana tertera pada tabel
berikut :
Tabel 4.2
|
Nilai tertinggi
|
Nilai terendah
|
Nilai rata-rata
|
Standar Deviasi
|
Sebelum perlakuan
|
7.7
|
4.0
|
5.97
|
0.884
|
Sesudah perlakuan 1
|
7.5
|
4.3
|
6.03
|
0.886
|
- Refleksi
Dari hasil pengamatan selama kegiatan siklus I, kegiatan pembelajaran
dengan menggunaka metode bermain kartu soal terdapat adanya keberhasilan dan
kelemahan. Keberhasilan itu antara lain :
a.
Terdapat peningkatan kemampuan
peserta didik dalam mengerjakan soal cerita yang berdampak pada peningkatan
nilai rata – rata meskipun hanya sebesar 0,06.
b.
Adanya suasana kegiatan belajar
mengajar lebih menarik sehingga dapat menambah gairah peserta didik dalam
belajar.
c.
Adanya komunikasi yang positif
sehinga mempermudah dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik
Sedangkan kelemahan – kelemahan pada siklus I antara lain :
a.
Jumlah anggota kelompok yang
terlalu banyak ( 5 s.d. 6 peserta didik) sehingga ada beberapa peserta yang
kurang mendapat kesempatan dalam menyampaikan gagasan.
b.
Desain dan bahan kartu soal yang
kurang menarik.
c.
Ada beberapa siswa yang masih
mengalami kesulitan dalam merumuskan soal.
- Deskripsi Hasil Siklus II
- Perencanaan Tindakan
Untuk memperbaiki kelemahan –
kelemahan dan mempertahankan serta meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai
pada siklus I, maka pada siklus II dilakukan langkah –langkah diantaranya
membagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dengan anggota
4 s.d. 5 orang tiap kelompok.
Guru lebih aktif
memberikan motivasi pada peserta didik agar lebih percaya diri dalam merumuskan
soal maupun dalam menyelesaikan soal. Agar lebih menarik maka desain kartu soal
dibuat dengan komputer sehingga nampak lebih baik dan bahan yang digunakan
yaitu menggunakan kertas asturo warna – warni.
- Pelaksanaan Tindakan
Peserta didik dibentuk menjadi 6
kelompok dengan anggota tiap kelompok terdiri atas 4 s.d. 5 orang. Setiap
kelompok mendapat kartu soal dan merumuskan soal - soal cerita secara bersama
dengan bimbingan guru, kemudian kartu soal ditukar dengan kelompok lain untuk
dilakukan pembahasan oleh kelompok. Soal selain dibuat oleh kelompok, juga
dirumuskan oleh guru dikandung makdsud agar soal lebih berbobot.
Selanjutnya diadakan koreksi atas
jawaban peserta didik dan pembahasan soal – soal tersebut secara klasikal.
Tes uji coba kembali dilakukan dan
diikuti oleh semua siswa kelas VI.
- Hasil Pengamatan
Dari hasil tes uji coba setelah
diadakan tindakan kedua diketahui ada
kenaikan nilai rata-rata matematika sebesar 0.68 jika dibandingkan dengan hasil
tes uji coba sebelum dilakukan tindakan, sebagaimana tertera pada tabel berikut
:
Tabel 4.3
|
Nilai tertinggi
|
Nilai terendah
|
Nilai rata-rata
|
Standar Deviasi
|
Sebelum perlakuan
|
7.7
|
4.0
|
5.97
|
0.884
|
Sesudah perlakuan 2
|
8.3
|
5.0
|
6.65
|
0.873
|
- Refleksi
Dari hasil pengamatan pada siklus II, dapat direfleksikan sebagai
berikut :
a.
Terjadi peningkatan nilai rata –
rata mata pelajaran matematika yang cukup signifikan.
b.
Peserta didik lebih aktif dan
bergairah dalam belajar karena bersaing dalam kelompok diskusi.
c.
Anggota kelompok cukup terdiri
atas 4 s.d. 5 peserta didik
d.
Peserta didik memiliki keberanian
dalam mengemukakan pendapat.
e.
Pemahaman peserta didik terhadap
soal cerita dapat meningkat sehingga lebih percaya diri.
- Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus
Salah satu faktor yang sangat
mendukung keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran adalah
kemampuan guru dalam menguasai dan menerapakan metode pembelajaran,
ketidaktepatan dalam pemilihan metode bisa berakibat tujuan pembelajaran tidak
tercapai.
Agar peserta didik lebih terdorong
dalam belajar, maka skenario pembelajaran harus dibuat sedemikian hingga mampu
membangkitkan rangsangan dan menumbuhkan minat belajar peserta didik. Salah
satu cara untuk meningkatkan prestasi peserta didik dalam mempelajari
matematika khususnya kemampuan dalam menyelesailkan soal cerita adalah dengan
menggunakan metode bermain kartu soal. Melalui kegiatan ini peserta didik
menjadi lebih aktif dan percaya diri untuk memecahkan permasalahan.
Perkembambangan prestasi belajar matematika
siswa dalam pembelajaran pada siklus I dan II dapat dilihat dalam diagram 4.4
berikut :
Diagram Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas VI
SD Negeri Jeruklegi Wetan 01
Cilacap Dalam Pembelajan Menggunakan
Metode Bermain Kartu Soal
Tabel hasil pengamatan keaktifan
siswa dalam pembelajaran matematika sebagai berikut :
Tabel 4.5
No
|
Aspek Yang Diamati
|
Sebelum Tindakan
|
Tindakan I
|
Tindakan II
|
Aktif
|
Cukup Aktif
|
Kurang Aktif
|
Aktif
|
Cukup Aktif
|
Kurang Aktif
|
Aktif
|
Cukup Aktif
|
Kurang Aktif
|
1
|
Mengerjakan tugas mandiri / kelompok
|
11
|
8
|
7
|
15
|
6
|
5
|
18
|
5
|
3
|
2
|
Melaksanakan diskusi kelompok
|
13
|
7
|
6
|
18
|
4
|
4
|
19
|
3
|
4
|
3
|
Bekerja sama dalam sekelompok
|
6
|
7
|
13
|
12
|
5
|
9
|
14
|
5
|
7
|
4
|
Aktif mengajukan pertanyaan /tangapan
|
4
|
8
|
14
|
8
|
8
|
10
|
8
|
7
|
9
|
5
|
Aktif menggunakan buku referensi
|
12
|
5
|
9
|
16
|
5
|
5
|
18
|
4
|
4
|
Jumlah
|
46
|
35
|
49
|
69
|
28
|
33
|
79
|
24
|
27
|
Persentase
|
35.39
|
26.92
|
37.69
|
53.07
|
21.54
|
25.39
|
60.77
|
18.46
|
20.77
|
Diagram
4.6
Diagram Hasil Pengamatan Keaktifan
Siswa Siswa Kelas VI
SD Negeri Jeruklegi Wetan 01
Cilacap Dalam Pembelajan Matematika
Menggunakan Metode Bermain Kartu
Soal
- Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitiaan
seperti tampak pada diagram di atas dapat disebutkan bahwa model pembelajaran
dengan menggunakan metode bermain kartu soal dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VI SD
Negeri Jeruklegi Wetan 01 tahun pelajaran 2007 / 2008 dalam mengerjakan soal
cerita pada mata pelajaran matematika dan dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya prestasi belajar matematika siswa
dapat meningkat.
BAB V
PENUTUP
B. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan peserta didik kelas VI di SD
Negeri Jeruklegi Wetan 01 Cilacap dalam menyelesaikan soal cerita pada mata
pelajaran matematika dengan menggunakan metode bermain kartu soal. Hal ini
dapat dilihat dari adanya peningkatan nilai rata–rata dalam perolehan hasil
belajar siswa dari yang semula 5,97 menjadi 6,65 sehingga prestasi belajar
matematika meningkat sebesar 0,68.
C. Saran
Berdasarkan data yang diperoleh
yang berkaitan dengan prestasi peserta didik, maka saran yang dapat saya
peneliti berikan di antaranya adalah :
1.
Guru diharapkan dapat menciptakan
kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
2.
Sangat perlu adanya perhatian dan
motivasi bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar.
3.
Metode bermain kartu soal dapat
diterapkan pada pembelajaran matematika dan tidak menutup kemungkinan pada mata
pelajaran yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Dave Meier. 2005. The Accelerated
Learning Handbook. Bandung : Kaifa.
Herry Sukarman. 2003. Dasar –
dasar Didaktik dan Penerapannya dalam Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.
Makmun, A.S. 1995. Psikologi Pendidikan. Bandung : Institut Keguruan
dan Ilmu Pendidikan.
Ngalim Purwanto. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Ruseffendi, E.T. 1993. Pendidikan
Matematika 3 Modu 1 – 5. Jakarta : Universitas Terbuka
Soejadi. 2000. Kiat Pendidikan
Matematika di Indonesia. Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud.
Suharsimi Arikunto. 1992. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Tim Kajian Mutu Pendidikan. 2004. Konsep
dasar Teori Pembelajaran. Yogyakarta : LPMP.
Tim Penyusun. 1990. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Undang – Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Lampiran 1
|
|
|
KARTU SOAL SIKLUS I
Nama :
.......................................
Nomor : .......................................
Rumusan soal :
Jawaban:
|
|
|
|
 |
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI PBM
Hari, tanggal :
.......................................................
Kelas / semester : VI / I
Jumlah siswa : 26
No
|
Aspek Yang Diamati
|
Aktif
|
Cukup Aktif
|
Kurang Aktif
|
1
|
Mengerjakan tugas secara mandiri
|
|
|
|
2
|
Melaksanakan diskusi kelompok
|
|
|
|
3
|
Bekerja sama dalam sekelompok
|
|
|
|
4
|
Aktif mengajukan pertanyaan
/tangapan
|
|
|
|
5
|
Aktif menggunakan buku referensi
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
Persentase
|
|
|
|
Lampiran 3
DAFTAR NILAI MATEMATIKA KELAS VI SEBELUM DAN
SESUDAH TINDAKAN 1
SD NEGERI JERUKLEGI WETAN 01 CILACAP
TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008
No
|
Nama
|
Nilai
|
Ket
|
Sebelum
|
Setelah Tindakan 1
|
1
|
Rizal
Gian Syah Putra
|
5.5
|
5.0
|
turun
|
2
|
Budi
Purwanto
|
5.2
|
5.0
|
turun
|
3
|
Barkah
Septian
|
4.4
|
5.0
|
naik
|
4
|
Iman
Romadon
|
4.0
|
4.3
|
naik
|
5
|
Rusdiana
|
5.1
|
5.5
|
naik
|
6
|
Apriliyati
|
5.8
|
6.0
|
naik
|
7
|
Dwi
setyaningsih
|
5.8
|
5.0
|
turun
|
8
|
Dwi
Rahmawati
|
6.7
|
6.0
|
turun
|
9
|
Endah
Dewi Lasinta
|
7.0
|
7.0
|
tetap
|
10
|
Faishal
Pramujiana
|
6.8
|
7.0
|
naik
|
11
|
Gusbian
Nurengga
|
6.3
|
6.5
|
naik
|
12
|
Isti
Nugiarti
|
6.2
|
6.0
|
turun
|
13
|
Kholifatussakdiyah
|
6.5
|
6.5
|
tetap
|
14
|
Katriya
Wijayanti
|
6.7
|
7.0
|
naik
|
15
|
Merawati
Rahayu
|
4.5
|
4.5
|
tetap
|
16
|
Mahfudz
Baudi Fauzi
|
5.0
|
5.0
|
tetap
|
17
|
Nurul
Arsyiati
|
5.8
|
6.0
|
naik
|
18
|
Nelly
Tria Windari
|
6.7
|
7.0
|
naik
|
19
|
Puput
Nurmala
|
6.5
|
6.5
|
tetap
|
20
|
Ragil
Risnawati
|
5.3
|
6.0
|
naik
|
21
|
Riyanto
|
7.7
|
7.5
|
turun
|
22
|
Shoimmurosad
|
6.0
|
6.0
|
tetap
|
23
|
Yoni
Adi Prasetyo
|
6.3
|
7.0
|
naik
|
24
|
Sri
Septiani
|
6.3
|
6.5
|
naik
|
25
|
Lulu
Gian Syah Putri
|
6.6
|
7.0
|
naik
|
26
|
Mas
Hervy Destian A
|
6.5
|
6.0
|
turun
|
Nilai
Tetinggi
|
7.7
|
7.5
|
turun
|
Nilai
Terendah
|
4.0
|
4.3
|
naik
|
Nilai
Rata – rata
|
5.97
|
6.03
|
naik
|
Standar Deviasi
|
0.884
|
0.886
|
|
Lampiran 4
DAFTAR NILAI MATEMATIKA KELAS VI SEBELUM DAN
SESUDAH TINDAKAN 2
SD NEGERI JERUKLEGI WETAN 01 CILACAP
TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008
No
|
Nama
|
Nilai
|
Ket
|
Sebelum
|
Setelah Tindakan 2
|
1
|
Rizal
Gian Syah Putra
|
5.5
|
6.0
|
naik
|
2
|
Budi
Purwanto
|
5.2
|
6.5
|
naik
|
3
|
Barkah
Septian
|
4.4
|
5.0
|
naik
|
4
|
Iman
Romadon
|
4.0
|
5.0
|
naik
|
5
|
Rusdiana
|
5.1
|
6.0
|
naik
|
6
|
Apriliyati
|
5.8
|
6.5
|
naik
|
7
|
Dwi
setyaningsih
|
5.8
|
7.0
|
naik
|
8
|
Dwi
Rahmawati
|
6.7
|
6.5
|
turun
|
9
|
Endah
Dewi Lasinta
|
7.0
|
7.7
|
naik
|
10
|
Faishal
Pramujiana
|
6.8
|
7.0
|
naik
|
11
|
Gusbian
Nurengga
|
6.3
|
7.0
|
naik
|
12
|
Isti
Nugiarti
|
6.2
|
6.5
|
naik
|
13
|
Kholifatussakdiyah
|
6.5
|
7.0
|
naik
|
14
|
Katriya
Wijayanti
|
6.7
|
7.5
|
naik
|
15
|
Merawati
Rahayu
|
4.5
|
5.0
|
naik
|
16
|
Mahfudz
Baudi Fauzi
|
5.0
|
6.0
|
naik
|
17
|
Nurul
Arsyiati
|
5.8
|
6.5
|
naik
|
18
|
Nelly
Tria Windari
|
6.7
|
8.0
|
naik
|
19
|
Puput
Nurmala
|
6.5
|
7.0
|
naik
|
20
|
Ragil
Risnawati
|
5.3
|
6.0
|
naik
|
21
|
Riyanto
|
7.7
|
8.3
|
naik
|
22
|
Shoimmurosad
|
6.0
|
6.5
|
naik
|
23
|
Yoni
Adi Prasetyo
|
6.3
|
7.0
|
naik
|
24
|
Sri
Septiani
|
6.3
|
6.5
|
naik
|
25
|
Lulu
Gian Syah Putri
|
6.6
|
8.0
|
naik
|
26
|
Mas
Hervy Destian A
|
6.5
|
7.0
|
naik
|
Nilai
Tetinggi
|
7.7
|
8.3
|
naik
|
Nilai
Terendah
|
4.0
|
5.0
|
naik
|
Nilai
Rata – rata
|
5.97
|
6.65
|
naik
|
Standar Deviasi
|
0.884
|
0.873
|
|
Lampiran 5
FOTO-FOTO KEGIATAN
FOTO-FOTO KEGIATAN
|
|
|
|
|
|
PEMERINTAH
KABUPATEN CILACAP
UPT DINAS P DAN K JERUKLEGI
SD NEGERI JERUKLEGI WETAN 01
Jln.
Raya Jeruklegi No.35 Jeruklegi Telp. 5500184 Kode Pos 53252
|
|
|
 |
|
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah :
SDN Jeruklegi Wetan 01
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VI / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 5. Melakukan
operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 5.3 Menentukan
nilai pecahan dari suatu bilangan
Indikator : Menentukan
nilai pecahan dari suatu bilangan atau kuantitas tertentu
A.
Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa dapat menyelesaikan soal
cerita yang berkaitan dengan nilai suatu pecahan dari suatu bilangan (kuantitas
tertentu).
2.
Siswa dapat menyelesaikan soal
cerita yang berkaitan dengan jual beli.
3.
Siswa dapat menyelesaikan soal
cerita yang berkaitan dengan bunga bank.
B.
Materi Pembelajaran
1.
Nilai Pecahan
2.
Jual beli
3.
Bunga bank
C.
Metode Pembelajaran
Demontrasi, tanya jawab, ceramah, kerja kelompok.
D.
Langkah-langkah Kegiatan
1.
Kegiatan pendahuluan
Bertanya jawab tentang jual beli
dan bunga bank.
Pemberian motivasi : nilai pecahan
banyak dipakai dalam kehidupan sehari hari.
2. Kegiatan Inti
a.
Setiap siswa diberi kartu soal
kemudian menuliskan soal cerita sesuai materi yang dibahas.
b.
Kartu yang telah berisi soal yang
ditulis oleh siswa dikumpulkan kembali pada guru.
c.
Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok, setiap kelompok terdiri atas 5 s.d. 6 orang siswa.
d.
Salah seorang siswa diminta untuk
mengocok kartu soal yang telah berisi pertanyaan kemudian membagikannya secara
acak kepada teman – temannya masing – masing mendapat satu buah kartu.
e. Setiap kelompok memecahkan soal yang telah
diterima secara bersama – sama.
f. Koreksi jawaban atas tugas kelompok.
g. Pembahasan bersama terutama soal – soal
yang tidak dapat dikerjakan dengan benar.
3.
Kegiatan Penutup
a. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan
guru.
b.
Guru memberi tugas rumah.
E.
Sumber Belajar
Buku Matematika kelas VI halaman 102 s.d 106
F.
Penilaian
Teknik : tes
Jenis : tertulis
Instrumen Soal :
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Banyak siswa kelas VI SDN Jeruklegi Wetan
24 orang. Hari ini 3 orang siswa tidak masuk. Berapa persen siswa yang tidak
masuk ?
2. Seorang pedagang membeli kambing seharga Rp
700.000,00 kemudian kambing tersebut dijual dan mendapat keuntungan 20%. Berapa
rupiah keuntungan yang dia peroleh?
3. Nisrina menabung di bank sebesar Rp
400.000,00. Setelah satu tahun seluruh tabungannya diambil, ia menerima sebesar
Rp 448.000,00. Berapa persen bank
memberi bunga ?
4. Harga sebuah televisi Rp 1.500.000,00. Toko
memberi diskon 15%. Jika ayah membeli sebuah televisi, berapa rupiah ia harus
membayar?
5. Dodi menabung di bank sebesar Rp 60.000,00
dengan bunga 15 % per tahun. Berapa rupiah tabungan Dodi setelah satu tahun ?
Kunci
Jawaban :
1.
Siswa
yang tidak masuk = X 100 % = 12,5 %
2.
Keuntungan yang diperoleh = 20 % X Rp
700.000,00
= Rp 140.000,00
3.
448.000 – 400.000
Bunga = X 100 % = 12 %
400.000
4.
Diskon = 15 % X Rp 1.500.000,00 = Rp
225.000,00
Ayah harus membayar = Rp 1.500.000,00 - Rp
225.000,00
= Rp 1.275.000,00
5. Bunga bank = 15 % X Rp
60.000,00 = Rp 9.000,00
Banyak tabungan Dodi setelah satu tahun Rp 69.000,00
Pedoman penskoran :
Setiap item yang dijawab dengan benar
diberi skor maksimal 2
Skor yang diperoleh
Nilai = X
10
Skor maksimal
|
|
|
|
|
|
Jeruklegi, 11
Maret 2008
Guru Kelas,
Sudarmono, S.Pd.
NIP. 131729050
|
|
|
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Th.W.Wahjunigrum,S.Pd.
NIP. 130296611
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PEMERINTAH
KABUPATEN CILACAP
UPT DINAS P DAN K JERUKLEGI
SD NEGERI JERUKLEGI WETAN 01
Jln.
Raya Jeruklegi No.35 Jeruklegi Telp. 5500184 Kode Pos 53252
|
|
|
 |
|
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah :
SDN Jeruklegi Wetan 01
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VI / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 5. Melakukan
operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 5.3 Menentukan
nilai pecahan dari suatu bilangan
Indikator : Menentukan
nilai pecahan dari suatu bilangan atau kuantitas tertentu
A.
Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa dapat menyelesaikan soal
cerita yang berkaitan dengan jual beli.
2.
Siswa dapat menyelesaikan soal
cerita yang berkaitan dengan bunga bank.
B.
Materi Pembelajaran
1.
Jual beli
2.
Bunga bank
C.
Metode Pembelajaran
Demontrasi, tanya jawab, ceramah, kerja kelompok.
D.
Langkah-langkah Kegiatan
1.
Kegiatan pendahuluan
Bertanya jawab tentang jual beli
dan bunga bank.
2. Kegiatan Inti
a.
Setiap kelompok diberi kartu soal
berupa kertas asturo berukuran 10 cm X 15 cm yang telah didesain dengan
komputer untuk menuliskan soal cerita sesuai materi yang dibahas.
b.
Kartu yang telah berisi soal yang
ditulis oleh kelompok dikocok kemudian ditukar dengan kartu soal dari kelompok
lain.
c.
Guru membagikan kartu yang berisi
soal yang dibuat oleh guru kepada setiap kelompok secara acak.
d.
Setiap kelompok memecahkan soal
yang telah diterima secara bersama – sama.
e.
Koreksi jawaban dan pembahasan
atas tugas kelompok.
f.
Siswa bertanya tentang hal – hal
yang belum dipahami.
3.
Kegiatan Penutup
a. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan
guru.
b. Guru memberi tugas rumah.
E.
Sumber Belajar
Buku Matematika kelas VI halaman 102 s.d 106
F.
Penilaian
Teknik : tes
Jenis : tertulis
Instrumen Soal :
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Ibu membeli kain batik seharga Rp
160.000,00 dan mendapat diskon 25 %. Berapa rupiah harus dibayar ibu ?
2. Paman membeli sepeda dengan harga Rp
850.000,00. Karena ada keperluan mendesak sepedanya dijual dan menderita
kerugian 10%. Berapa rupiah ia menjual sepeda tersebut ?
3. Gaji Ayah Rp 850.000,00. Setiap bulan
Ayah selalu menyisihkan 5 % untuk
menabung. Berapa rupiah uang Ayah yang ditabung?
4. Bimo membeli sepatu seharga Rp 140.000,00.
Toko memberi diskon 20 % berapa rupiah Bimo mendapat diskon ?
5. Pak Andi meminjam uang di bank sebanyak Rp
2.000.000,00. Setelah satu tahun Pak Andi harus mengembalikan pinjaman itu
sebesar Rp 2.240.000,00. Berapa % bunga yang harus dibayar Pak Andi ?
Kunci
Jawaban :
1. Diskon = 25 % X Rp 160.000,00 = Rp
40.000,00
Ibu
harus membayar = Rp 160.000,00 - Rp 40.000,00
= Rp 120.000,00
2. Kerugian = 10 % X Rp 850.000,00 = Rp
85.000,00
Paman
menjual sepeda = Rp 850.000,00 - Rp 85.000,00
= Rp
765.000,00
3. Uang ayah yang ditabung = 5
% X Rp 850.000,00
=
Rp 42.500,00
4. Diskon yang didapat = 20 % X 140.000,00 =
Rp 28.000,00
5. 2.240.000 – 2.000.000
Bunga = X 100 % = 12 %
2.000.000
Pedoman penskoran :
Setiap item yang dijawab dengan benar diberi skor maksimal 2
Skor yang
diperoleh
Nilai = X
10
Skor maksimal
|
|
|
|
|
|
Jeruklegi, 15
Maret 2008
Guru Kelas,
Sudarmono,
S.Pd.
NIP. 131729050
|
|
|
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Th.W.Wahjunigrum,S.Pd.
NIP. 130296611
|
|